ANDA mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Douching atau Cuci Vagina. Oleh sejumlah besar wanita selebritis, kegiatan ini menjadi rutinitas yang harus dilakukan untuk memberikan kepuasan seks tersendiri. Tetapi sebenarnya cuci vagina hanya patut dilakukan pada kondisi tertentu dan bila terpaksa. Itu pun harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang ahli.Biasanya Douching akan dilakukan bila memang ada sesuatu yang diyakini akan menjadi bakteri dan kuman yang akan membahayakan bagi vagina itu sendiri. Atau mereka merasakan ada inveksi pada vagina atau ada sesuatu yang "tak diinginkan" ke luar dari alat reproduksi tersebut.
Namun dengan maraknya alat atau cairan untuk memproses cuci vagina dijual bebas di pasar maka tak ayal lagi banyak wanita yang melakukan douching tak sebagaimana mestinya. Misalnya karena mereka berpendapat bahwa mereka akan merasakan segar setelah atau sebelum melakukan hubungan seks atau sehabis mens. Mereka juga berpendapat bahwa douching merupakan sarana kontrasepsi. Padahal hal tersebut nyata-nyata salah karena sperma akan langsung mencari indung telur dengan kecepatan yang fantastis setelah 15 detik pria berejakulasi.
Dalam vagina wanita memang banyak terdapat kehidupan, termasuk bakteri, kuman atau jamur. Apabila seorang wanita melakukan douching, maka ada kemungkinan sel-sel yang hidup di dalamnya akan terbunuh sehingga mengakibatkan kehidupan yang ada di dalamnya tidak seimbang. Akibat yang bisa ditimbulkan apabila salah satu sel di dalam vagina terganggu, adalah timbulnya keputihan atau menyebabkan vagina berbau tak enak. Selain douching faktor lain yang juga menimbulkan keputihan adalah minum antibiotik.
Untuk itu dianjurkan berkonsultasilah terlebih dahulu. Bagi wanita yang belum pernah menikah, alat untuk melakukan douching dapat merusak selaput perawan. Bagi mereka yang sudah menikah, douching lebih bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit yang akan menyerang ke liang vagina. Hal ini karena anatomi alat reproduksi wanita itu sangat rawan sehingga sangat dimungkinkan terjadi kontaminasi.
Namun perlu diketahui bahwa pada kenyataannya vagina yang sehat akan mampu memelihara diri sendiri. Selaput lendir bagian dalam vagina membentuk semacam getah yang secara terus menerus membersihkan vagina, meski saat haid sekalipun. Pendek kata douching tak perlu dilakukan bila vagina dapat terjaga kesehatan dan kebersihannya. Dengan cara apa? Dengan cara menjaga gaya hidup dan vulva vaginanya.Anda juga dianjurkan untuk membasuh kemaluan masing-masing sebelum melakukan hubungan suami-istri. Selain itu Anda juga dianjurkan untuk tidak menggunakan tissu dan hindari pemakaian antibiotik bila selesai membuang air kecil. Jadi Anda tidak perlu melakukan douching jika Anda merasa yakin telah menjaga kebersihan vagina dengan baik dan wajar.
info bagus dan menarik....
BalasHapusharus dicoba